ABSTRAKSI
Penjualan
merupakan salah satu kegiatan paling penting dalam setiap perusahaan terutama yang bergerak dibidang perdagangan. Untuk membantu dan
mengawasi kegiatan penjualan maka diperlukan dukungan sistem informasi yang
balk, sehingga dapat mengikuti perkembangan perusahaan yang sedang tumbuh.
Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya transaksi
dan besarnya biaya transaksi yang terjadi yang sampai saat ini dokumen
— dokumen penjualan maupun laporan penjualan masih ditangani secara manual.
CV. MITRA SOLUSINDO
adalah perusahaan yang menjual berbagai peralatan
komunikasi. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penjualan adalah sistem yang belum
terkomputerisasi. Pengelolaan data menjadi suatu informasi dengan menggunakan sistem aplikasi Microsoft Excel dan
Microsoft Word.
Hal yang menjadi hambatan adalah seringnya
kehilangan data dan berkas karena laporan tersebut masih dikerjakan manual,
sehingga laporan tersebut tidak akurat.
Untuk itu dalam
suatu perusahaan, sistem komputerisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting. Pada kenyataannya tidak dapat dipungkiri masalah
yang terkait dengan administrasi, transaksi penjualan dan lain
sebagainya. Jika permasalahan administrasi dan transaksi
di perusahaan tersebut telah terkomputerisasi maka akan lebih mengefisiensikan proses kerja dan menghasilkan data yang akurat.
Tujuan dan manfaat dari analisa perancangan
ini adalah memberikan informasi kepada pimpinan dan
pelanggan secara cepat dan tepat. Dengan memanfaatkan sistem yang diusulkan ini secara benar, kemungkinan pengawasan dan kontrol
terhadap order penjualan menjadi lebih mudah.
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan
ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun artikel
ini tepat pada waktunya. artikel ini yang berjudul “RANCANGAN
SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA CV. MITRA SOLUSINDO”
Dalam penyusunan artikel ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan artikel ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga artikel ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Penjualan
merupakan suatu unsur penting dalam suatu perusahaan atau badan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, karena dengan penjualan
perusahaan berharap mendapat keuntungan yang bisa untuk
melanjutkan usaha perusahaan tersebut, karena itu perlu pelayanan yang
selektif mungkin. Untuk mendukung kegiatan sistem
penjualan dibutuhkan suatu sistem penjualan yang terkomputerisasi agar dapat memperlancar serta mempermudah proses pengolahan data transaksi
penjualan.
Kegagalan sistem manual dalam penjualan disebabkan oleh sistem tersebut
tidak dikembangkan sesuai dengan perkembangan
perusahaan yang dari hari ke hari bertambah pesat dan
komplek. Dan sistem manual tidak lagi bekerja secara sempurna, maka diperlukan peranan komputer yang dapat melaksanakan pengolahan
berbagai transaksi penjualan.
Adapun alasan—alasan diperlukanya sistem komputerisasi pengolahan data
penjualan pada CV. MITRA SOLUSINDO adalah
sebagai berikut :
a.
Kebutuhan pihak manajemen terhadap laporan
transaksi penjualan yang cepat, tepat dan akurat.
b.
Perusahaan yang menginginkan peningkatan
pelayanan kepada para pelanggan atau pembeli dengan
mempercepat proses pelayanan transaksi penjualan sehingga barang yang dipesan atau dibeli dapat segera diterima pelanggan atau
pembeli dengan tepat waktu.
2. Masalah
Dari
pengalaman Riset yang dilakukan penulis selama menganalisa sistem yang berjalan pada CV. MITRA SOLUSINDO,
masalah yang dihadapi pada Bagian Penjualanya yaitu
masih menggunakan sistem manual sehingga masih terdapat kendala — kendala yang dihadapi seperti hal — hal sebagai berikut :
a.
Adanya keluhan dari pelanggan dikarenakan
pengiriman yang terlambat yang dikarenakan kurangnya penyediaan dokumen —
dokumen pendukung untuk keperluan dalam pengambilan keputusan.
b.
Kurang efisien waktu dalam mendapatkan data
barang karena penyimpanan data barang masih menggunakan buku atau arsip.
c.
Sering terjadi keterlambatan data barang
karena adanya kesalahan — kesalahan dokumen pembuatan
laporan penjualan.
d.
Pembuatan dokumen untuk keperluan penjualan
tunai masih dilakukan secara manual seperti mengisi faktur pajak, kwitansi
dan laporan penjualan.
3.
Tujuan Penulisan
Sasaran
yang ingin dicapai dalam penulisan artikel ini adalah membuat rancangan sistem komputer penjualan untuk pengolahan data di CV. MITRA SOLUSINDO, dimana nantinya mekanisme kerja dapat berjalan lebih
efisien dan efektif.
Tujuan yang ingin dicapai rancangan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Informasi laporan penjualan tunai yang dihasilkan dari sistem yang baru
dapat diproses lebih cepat, tepat dan akurat.
b. Memberikan sistem usulan komputerisasi kepada Bagian Penjualan sehingga
diharapkan dapat meringankan pekerjaan
Bagian Penjualan.
c. Dapat mempercepat proses pencarian data, meminimalkan kesalahan dan
kehilangan data, serta mempercepat proses pembuatan
laporan.
4.
Ruang
Lingkup/Batasan Masalah.
Sesuai dengan judul artikel ini, penulis
memfokuskan masalah yang ada dan agar tidak menyimpang
dari pokok bahasan maka pada perancangan sistem ini, bahasan masalah hanya akan membahas proses penjualan tunai mulai dari pemesanan
barang yang dilakukan oleh pelanggan kepada
perusahaan sampai pembuatan laporan.
5. Metode Penelitian
Dalam
penyusunan perencanaan sistem komputerisasi penjualan tunai ini, digunakan beberapa metode untuk memperoleh data yang dibutuhkan antara lain :
a.
Wawancara (Interview)
Wawancara dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan lisan pada bagian—bagian yang
terkait dalam sistem penjualan tunai.
b.
Pengamatan (Observasi)
Pengamatan
dilakukan dengan mengamati Iangsung kegiatan yang dilakukan oleh bagian — bagian yang terkait dalam sistem penjualan tunai.
c.
Penelitian Kepustakaan
Penelitian
kepustakaan dilakukan dengan mempelajari berbagai pustaka yang berhubungan dengan sistem informasi penjualan tunai terutama buku—buku
dan catatan — catatan.
d. Desain Sistem
Dalam
desain sistem terbagi menjadi 2 (dua) tahap yaitu :
1.
Tahap Analisa Sistem
Kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini adalah :
· Menganalisa sistem yang ada yaitu dengan
mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan sistem yang ada.
· Menspesifikasikan sistem yaitu dengan
menspesifikasikan masukan yang digunakan, database yang ada, proses yang
dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.
Adapun
tahapan — tahapan pada analisa sistem antara lain :
1).
Activity Diagram
Activity Diagram adalah alat untuk memodelkan alur kerja atau workflow sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas
didalam suatu proses.
2). Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah alat untuk mendeskripsikan fungsi dari
sebuah sistem dari perspektif pengguna.
3). Use Case Description
Use case description adalah alat untuk mendeskripsikan secara rind mengenai
use case.
4).
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram adalah alat yang dapat mempresentasikan hubungan
yang terjadi antara satu atau lebih komponen sistem.
2. Tahap Perancangan Sistem.
Tahap Perancangan Sistem adalah merancang
sistem secara rind berdasarkan hasil analisa sistem yang ada,
sehingga menghasilkan model sistem baru yang akan
diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.
Adapun
tahapan - tahapan pada rancangan sistem antara lain :
1) Logical Record Structure
Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe record Link ini menunjukkan
arah dari satu tipe record lainnya.
2)
Normalisasi
Normalisasi
digunakan untuk mengorganisasikan file dengan
menghilangkan grup elemen yang berulang atau sebuah langkah
(proses) untuk menyederhanakan hubungan elemen data didalam
record.
3) Relasi
Relasi digunakan
untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan model konseptual
secara terperinci dengan adanya primary
key dan foreign key.
4) Spesifikasi basis data
Spesifikasi
basis data digunakan untuk menjelaskan tipe data yang ada pada model konseptual
secara
detail.
LANDASAN TEORI
I. Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah sekumpulan sub sistem yang berhubungan satu sama lain
yang bersama - sama berinteraksi menurut pola
tertentu terhadap masukan dengan tujuan menghasilkan
keluaran.
Dalam arti tuas dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen - elemen
yang sating berhubungan dan sating bergantungan untuk
mencapai suatu tujuan.
Pendekatan
definisi sistem berdasarkan pendekatan prosedur menurut 3ogiyanto H.M (2003:35) "Sistem adalah kumpulan dad prosedur - prosedur yang
mempunyai tujuan tertentu".
2. Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian - kejadian (event) yang
nyata digunakan untuk pengambilan keputusan.
Pengertian informasi menurut Gordon B. Davis (2002:27) "Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang".
Informasi dapat
memiliki kualitas yang tergantung pada kriteria berikut :
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan.
b.
Tepat pada waktunya
Informasi
yang diberikan atau datang pada penerima tidak boleh terlambat.
c. Relevan
Informasi
tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Suatu sistem informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya pendapatannya.
3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Data merupakan bentuk yang mentah yang perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang digunakan dalam mengambil keputusan dan
melakukan suatu tindakan. Data dapat berbentuk
simbol-simbol berupa angka, huruf, gambar dan sebagainya.
Pengertian sistem informasi menurut Budi
Sutedjo Dharma Oetomo (2002:11) : "Sistem Informasi adalah kumpulan elemen
yang sating berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi".
4. Konsep Dasar Analisa Sistem
Analisa sistem adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian komponennya yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan dan mengevatuasikan permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan menentukan kebutuhan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Adapun
langkah-Iangkah dalam analisa secara umum sebagai berikut :
a)
Analisa Pendahuluan
Dalam analisa pendahutuan ini dilakukan pengumpulan informasi yang memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai tempat yang akan kita analisa.Untuk ini analisa sistem mengambil lembar kerja untuk mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam analisa pendahuluan.
Dalam analisa pendahutuan ini dilakukan pengumpulan informasi yang memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai tempat yang akan kita analisa.Untuk ini analisa sistem mengambil lembar kerja untuk mengumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam analisa pendahuluan.
b)
Penyusunan usulan pelaksanaan analisa sistem
Pelaksanaan analisa sistem dirancang oleh analis sistem dalam suatu dokumen tertulis yang disebut usulan pelaksanaan sistem. Maksud dihasilkanya dokumen tertulis tersebut adalah untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.
Pelaksanaan analisa sistem dirancang oleh analis sistem dalam suatu dokumen tertulis yang disebut usulan pelaksanaan sistem. Maksud dihasilkanya dokumen tertulis tersebut adalah untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi.
c)
Pelaksanaan analisa sistem
Pelaksanaan analisa sistem didasarkan pada rancangan kerja yang dituangkan dalam usulan analisa sistem.
Pelaksanaan analisa sistem didasarkan pada rancangan kerja yang dituangkan dalam usulan analisa sistem.
d)
Penyusunan laporan hasil analisa sistem
Hasil akhir analisa
sistem disajikan dalam bentuk suatu laporan yang berguna dalam pengambilan keputusan.
5. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses pengamatan terhadap keadaan suatu
badan usaha dengan tujuan dapat mengetahui situasi
operasionalnya dan apakah badan usaha tersebut memerlukan
suatu perbaikan atau tidak yang meliputi identifikasi suatu masalah, analisa suatu masalah, penyelesaian suatu masalah.
Adapun tujuan dari
perancangan sistem adalah :
a.
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
b.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada pemogram komputer (programmer) dan ahli-ahli tehnik
lainnya yang terlibat.
Sedangkan sasaran-sasaran yang harus dicapai meliputi :
Sedangkan sasaran-sasaran yang harus dicapai meliputi :
a.
perancangan sistem harus berguna, mudah
dipahami dan mudah digunakan.
b.
Perancangan sistem harus dapat mendukung
tujuan utama organisasi.
c.
Perancangan sistem harus efisien dan efektif
untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh komputer.
d.
Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan
bangunan yang terinci untuk masing - masing komponen dengan sistem
terperinci.
Daiam
suatu perancangan sistem informasi terdiri dari komponen - komponen. Komponen - komponen ini dirancang dengan tujuan untuk komunikasi dengan user atau
pemakai dan bukan dengan programmer.
a.
Perancangan model
Analisa sistem dapat merancang model dari sistem informasi yang
diusulkan dalam bentuk fisik dan model logika, Model
logika dari sistem informasi lebih menjelaskan pada user, bagaimana nantinya fungsi-fungsi
dari sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika
akan digambarkan dengan menggunakan sequence diagram.
b.
Perancangan keluaran
Keluaran
merupakan suatu produk dari sistem informasi yang dapat dilihat yang berupa
tampilan di media kertas atau layar komputer.
c.
Perancangan masukan
Alat masukan dapat dikategorikan kedalam 2 (dua) golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Alat input langsung berupa alat yang langsung dihubungkan ke CPU (central processing unit) sedang alat masukan tidak langsung adalah alat yang tidak iangsung dihubungkan ke CPU.
Alat masukan dapat dikategorikan kedalam 2 (dua) golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Alat input langsung berupa alat yang langsung dihubungkan ke CPU (central processing unit) sedang alat masukan tidak langsung adalah alat yang tidak iangsung dihubungkan ke CPU.
d.
Perancangan basis data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lain. Data tersebut tersimpan diluar komputer dan dipergunakan
perangkat lunak (software)
untuk menampilkannya.
d.
Perancangan control
Suatu sistem merupakan sasaran dari kesalahan
pada pengolahan (miss
management). Pengendalian yang diterapkan pada sistem
informasi sangat berguna untuk mencegah dan melacak
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau kesalahan
- kesalahan pengendalian.
5. Perancangan Penjualan
a)
Pengertian Penjualan
Penjualan adalah
suatu usaha yang di lakukan untuk mendistribusikan barang kebutuhan yang telah
di hasilkan oleh produsen kepada konsumen yang memerlukan dengan memperoleh
jasa berupa uang menurut harga.
b)
Sistem Penjualan Tunai
Penjualan tunai laksanakan dengan mewajibkan pembeli
membayar sejumlah harga beli barang lalu barang di serahkan kepada pembeli .
Setelah itu, di lakukan pencatatan transakasi.
Penjualan dapat di lakukan dengan
antara lain :
1)
Penjualan langsung
Penjualan langsung adalah cara penjualan dimana penjual langsung berhubungan atau berhadapan dengan pembeli. Pembeli dapat langsung mengemukakan keinginannya bahkan sering terjadi tawar – menawar harga untuk mencapai kesesuaian.
Penjualan langsung adalah cara penjualan dimana penjual langsung berhubungan atau berhadapan dengan pembeli. Pembeli dapat langsung mengemukakan keinginannya bahkan sering terjadi tawar – menawar harga untuk mencapai kesesuaian.
2)
Penjualan Tidak
langsung
Penjualan tidak langsung dapat terjadi jika
terdapat masalah antara lain : jarak antara lokasi penjual dan pembeli cukup
jauh, respon masyrakat terhadap sebuah iklan atau katalog, terbatasnya waktu
antara penjual dan pembeli.
Penjual tidak langsung
dilakukan antara lain :
a)
Penggunaan Melalui
Telepon
Terkadang pembeli ingin
agar pesanannya cepat di terima oleh penjual. Oleh karena itu, pemesanan dapat
dilakukan melaui telepon. Dalam penjualan melalui telepon, baik untuk jarak
jauh maupun di luar perkotaan, biasanya penjual lebih mengutamakan pembeli yang
langsung di kenal.
b)
Penjualan Dengan Mesin
Otomatis
Penjualan dengan mesi otomatis dapat di
lakukan untuk jenis barang yang beragam dan butuh spesifikasi dari barang yang akan
dibeli. Penjualan dengan mesin otomatis biasanya dilakukan dengan menggunakan
mesin fax, email, dan web.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar